Spontan, Bupati Bantu Pembangunan TPT Gereja yang Longsor

Selamat datang di Website Pemerintah Kabupaten Toba; Jika terjadi error saat mengakses website, silahkan mengganti alamat https:// menjadi http://
Spontan, Bupati Bantu Pembangunan TPT Gereja yang Longsor
Spontan, Bupati Bantu Pembangunan TPT Gereja yang Longsor
  • Sunday, 19 May 2024 - 00:00
Spontan, Bupati Bantu Pembangunan TPT Gereja yang Longsor
Bupati Toba, Poltak Sitorus bersama Sekretaris Daerah Augus Sitorus dan sejumlah pimpinan OPD mengikuti ibadah minggu di Gereja HKBP Dolok Nauli 2 Ressort Judika di Desa Lumban Rau Utara, Kecamatan Nassau, Minggu (19/05/2024).
Usai ibadah, jemaat gereja menyampaikan bahwa pada akhir April lalu bagian halaman gereja longsor dan dikhawatirkan akan meluas hingga ke bangunan gereja. Mengantisipasi hal itu, jemaat gereja bergotong-royong dan berswadaya untuk membangun tembok penahan tanah (TPT) sementara.
Menanggapi hal itu, Poltak Sitorus secara spontan turut membantu pembangunan Tembok Penahan Tanah halaman gereja agar longsor tidak berkepanjangan hingga ke gedung gereja.
Usai menyampaikan bantuan pembangunan TPT sementara, Poltak Sitorus menyampaikan terimakasih atas sambutan jemaat gereja. Dirinya menyebut bahwa memang sesungguhnya gereja merupakan simbol kasih-sayang kepada sesama.
"Gereja adalah simbol kasih sayang dan kecintaan kita terhadap sesama. Saya juga datang ke Toba karena kecintaan saya ke Toba ini. Saya 16 tahun tinggal di Toba dan 40 tahun tinggal di perantauan," katanya mengawali sambutannya.
Dirinya juga sedikit menceritakan soal perjalanannya di Kabupaten Toba sejak tahun 2015 yang lalu.
"Dua kali saya bertarung di Toba, pertama saya kalah. Ke dua kali saya menang. Biayanya sangat besar, itulah yang menghambat pembangunan karena rakyat sudah lebih dulu meminta. Karena itu saya ingin merubah Toba ini, semua Kepala Dinas ini tidak ada yang saya minta satu rupiah pun," jelasnya.
Karena itu dirinya meminta kepada para jemaat agar ke depan tidak lagi mengutamakan uang saat Pilkada (pemilihan kepala daerah).
"Jadi jika ke depan masih ada rakyat yang bertanya 'Adong do hepeng na?' (apa ada uangnya?) maka akan rusak Toba ini. Sebab jika saya minta dari dari Kepala Dinas Pendidikan, maka dia akan minta ke Kepala Bidang, Kepala Bidang minta ke Kepala Sekolah, Kepala Sekolah minta ke murid, dan murid minta ke orang tua," katanya menjelaskan.
Dirinya mengajak semua masyarakat terlibat dalam melakukan perubahan untuk membangun Toba.
"Jadi kita harus lakukan perubahan, ini harus jadi tekat kita bersama-sama. Kalau besok saya datang, jangan lagi tanya 'Adong do hepeng na?'," katanya mengingatkan masyarakat. (MC Toba)

Tinggalkan komentar