Revival Generation Pray For Indonesia Membawa Anak Muda jadi Terang dan Berkat

Mohon maaf, saat ini sedang terjadi gangguan server yang berdampak pada beberapa layanan website seperti: JDIH DPRD, JDIH, Satu Data Toba, Diskominfo, PKK, LaporPak, TobaRegion, LPPD, PRP2, Dekranasda, eSurat, dan SSH (BKPAD). Tim kami sedang melakukan perbaikan secepat mungkin. Terima kasih atas pengertiannya.
Revival Generation Pray For Indonesia  Membawa Anak Muda jadi Terang dan Berkat
Revival Generation Pray For Indonesia Membawa Anak Muda jadi Terang dan Berkat
  • Saturday, 25 October 2025 - 21:22

 

Bermula dari kerinduan untuk lebih mempererat persaudaraan anak muda yang tergabung dalam PBAPK (Pelayanan Bersama Aliran Pentakosta Kharismatik), lahirlah kegiatan Revival Generation Pray For Indonesia yang dirangkai untuk memperingati sumpah pemuda. Kegiatan ini dimulai dengan aksi bersih-bersih massal di area Venue-Pelabuhan Balige hingga ke depan Polsek Balige dan diakhiri di komplek DI Panjaitan pada Sabtu (24/10/2025) pagi.

 

Usai aksi bersih-bersih, ratusan anak muda itu kemudian berkumpul di Gedung Parsaoran,Tambunan. Mereka mengikuti seminar yang menghadirkan Kapolres Toba AKBP Vinsensisus Jimmy Parapaga dan Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus sebagai narasumber. Tujuannya sederhana, agar mereka menjadi anak muda yang membawa terang dan berkat di lingkungannya. 

"Selain itu, kita ingin anak muda ini semakin cinta Tuhan, Nusa dan Bangsa. Mereka juga harus menjauhi narkoba dan segala jenis penyakit sosial dan siap

mendukung program Pemerintah Kabupaten Toba mewujudkan Toba Mantap," kata Pendeta Mangaranap Sinaga, SH, M.Th, ketua Panitia Revival Generation Pray For Indonesia pada Sabtu sore.

 

Dalam seminar itu, Wakil Bupati Toba yang membawa materi Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air memulai materinya dengan menceritakan masa mudanya dan orang-orang seusianya. Era itu, mereka masih kesulitan mendapatkan berbagai hal termasuk sekolah bonafit, buku bacaan dan berbagai hal lain. Berbanding terbalik dengan anak muda sekarang yang justru kesulitan memilih karena banyaknya pilihan. "Dulu semasa kami masih SMP, kami sudah bisa ambil alih pekerjaan orang tua. Tetapi kelemahan kami sekarang, kami sangat gagap soal teknologi. Masing-masing kita punya kelebihan dan kekurangan dalam setiap generasi," kata Wakil Bupati di hadapan ratusan anak muda yang menjadi peserta.

 

Selain menyoal kemudahan hidup dimasa kini, Wakil Bupati juga mengingatkan pentingnya toleransi. Bukan hanya soal toleransi dalam beragama namun dalam berbagai hal lainnya.

"Di Toba ini mungkin belum kalian temukan, tetapi jika nanti kalian sudah merantau mungkin kalian akan temukan. Prinsipnya, kita harus mampu bersahabat dengan semua orang dari berbagai golongan, berbagai agama," ujar beliau mengingatkan anak-anak muda itu.

 

Audi Murphy Sitorus juga menyampaikan kekawatirannya dalam kehidupan anak muda masa kini yang akrab dengan kenakalan remaja. Sebut saja narkoba, seks bebas, judi bahkan perundungan. "Jika guru mu melarang jangan bilang mereka primitif, jika hamba Tuhan melarang jangan bilang mereka ketinggalan zaman, jika orang tua melarang jangan bilang mereka kampungan. Itu semua demi kebaikan kalian," sebut Wakil Bupati mengingatkan.

 

Tak sampai di sana, mantan Sekda Toba itu juga menyampaikan bahwa masa depan negara Indonesia ada di tangan anak-anak muda itu. Sejak dini mereka diminta mempelajari banyak hal tentang negara ini, termasuk Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. "Ingat, kalian harus sepikir dan sepaham soal itu. Masa depan bangsa ini ada di tangan kalian 20 hingga 30 tahun ke depan," sebutnya.

 

Usai menyampaikan materi, Wakil Bupati selanjutnya menyerahkan sertifikat kepada para peserta secara simbolis, sebaliknya panitia juga menyerahkan plakat sebagai cendera mata kepada Wakil Bupati. Puncak acara selanjutnya diisi dengan ibadah KKR di tempat yang sama.(MC Toba)

Tinggalkan komentar