Rakor Lintas OPD Bahas Berbagai Isu Strategis di Kabupaten Toba

Mohon maaf, saat ini sedang terjadi gangguan server yang berdampak pada beberapa layanan website seperti: JDIH DPRD, JDIH, Satu Data Toba, Diskominfo, PKK, LaporPak, TobaRegion, LPPD, PRP2, Dekranasda, eSurat, dan SSH (BKPAD). Tim kami sedang melakukan perbaikan secepat mungkin. Terima kasih atas pengertiannya.
Rakor Lintas OPD Bahas Berbagai Isu Strategis di Kabupaten Toba
Rakor Lintas OPD Bahas Berbagai Isu Strategis di Kabupaten Toba
  • Friday, 18 July 2025 - 17:19

Dipimpin oleh Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus, Pemkab Toba menggelar rapat koordinasi lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Balai Data Kantor Bupati Toba, Jumat (18/7/2025). Rakor tersebut membahas berbagai isu strategis yang saat ini terjadi di Kabupaten Toba. Adapun fokus pembahasan dalam Rakor tersebut adalah cuaca ekstrim yang berdampak kebakaran hutan, kunjungan tim assesor Geopark Caldera, pelaksanaan F1H2O dan Aquabike, penataan bangunan kepariwisataan di sepanjang Pantai Danau Toba dan pendataan etnis di Kabupaten Toba. 

"Ini yang menjadi fokus kita dalam Rakor tersebut," kata Wakil Bupati kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya usai pelaksanaan Rakor. 

 

Beliau melanjutkan, untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Pemkab Toba akan menerbitkan Surat Edaran hingga ke tingkat desa agar masyarakat tidak membakar sampah ataupun lahan dengan sembarangan. Dalam Rakor tersebut juga dibahas terkait dampak kemarau panjang, termasuk dampak gagal panen yang berdampak pada krisis pangan. "Kita  sudah susun draft permohonan modifikasi cuaca. Untuk menghindari krisis pangan, kita juga mintakan kepada pihak Bulog agar penyerahan bantuan pangan beras bisa ditunda ke bulan November atau Desember. Karena kita kawatir dampak krisis pangan akibat kemarau ini kita rasakan di bulan tersebut," lanjut Audi Murphy. 

 

Tak hanya itu, pemerintah juga akan berupaya mengintervensi sistem pola tanam. Hal ini bertujuan agar penanaman dapat dilakukan pada bulan Januari-Februari sehingga musim panen bisa dilakukan di bulan Juni-Juli dan terhindar dari kemarau ekstrim. 

"Selain soal pangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Toba juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan membagi masker ke daerah kebakaran," ujar Wakil Bupati. 

 

Terkait soal kedatangan Tim Assesor Geopark Caldera, Pemkab Toba juga telah mengambil langkah serius termasuk persiapan lokasi Geosite yang akan dikunjungi, yakni Taman Eden 100. "Kita juga akan lakukan gotong royong pembersihan rute yang dilalui tim assesor," ujar mantan Sekda Toba itu. 

 

Menyoal F1H2O dan Aquabike, Pemkab Toba juga akan melalukan langkah-langkah konkrit, termasuk pembenahan lokasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM. "Pelaksanaan tanggal 22-24 Agustus. Rencananya Aquabike akan dilaksanakan di Samosir seminggu sebelum F1H2O, tetapi penutupannya di sini bersamaan dengan pembukaan F1H2O," sebut Wakil Bupati. 

 

Isu lain yang dibahas dalam Rakor adalah penataan bangunan kepariwisataan di sepanjang pantai Danau Toba yang kini sudah banyak rusak dan bahkan tenggelam. "Kita  sepakat itu diperbaiki, diangkat dari tempatnya," ujar beliau menambahkan. 

 

Sementara isu terakhir yang dibahas adalah pendataan etnis di Kabupaten Toba agar ke depan Pemkab Toba dapat memberikan ruang kepada berbagai etnis tersebut. "Jangan sampai mereka berpikiran bahwa kita tidak menganggap mereka ada. Jadi nanti kita bisa berikan ruang panggung publik kepada setiap etnis yang ada di Kabupaten Toba, mungkin menampilkan budayanya atau hal lain," sebutnya mengakhiri.(MC Toba)

Tinggalkan komentar