Desa Perbatasan Toba-Asahan Dapat Anggaran Rp 13,4 Miliar, Tokoh Pemuda : Kami Merdeka!

Selamat datang di Website Pemerintah Kabupaten Toba; Jika terjadi error saat mengakses website, silahkan mengganti alamat https:// menjadi http://
Desa Perbatasan Toba-Asahan Dapat Anggaran Rp 13,4 Miliar, Tokoh Pemuda : Kami Merdeka!
Desa Perbatasan Toba-Asahan Dapat Anggaran Rp 13,4 Miliar, Tokoh Pemuda : Kami Merdeka!
  • Sunday, 17 March 2024 - 00:00

 

 

Desa Meranti Timur di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba dipastikan akan mendapat kucuran dana sebesar Rp 13,4 Miliar untuk perbaikan jalan rusak di desa itu. 

 

Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Toba, Poltak Sitorus saat kunjungan kerjanya ke desa itu pada Minggu (17/3/2024) yang didampingi oleh Sekretaris Daerah, Augus Sitorus, Ketua TP PKK Kabupaten Toba, Ny. Marlina Sitinjak, Plt. Kadis PUTR Toba Sofyan Sitorus dan sejumlah pimpinan OPD lainnya.

 

"Jadi sengaja saya bawa kadis PUTR, nanti bisa kalian tanyakan langsung sama beliau," katanya kepada masyarakat Desa Meranti Timur. 

 

"Jadi tahun ini jalan ini akan kita perbaiki. Tahun akan selesai," lanjutnya meyakinkan masyarakat. 

Pernyataan ini langsung disambut tepuk tangan masyarakat yang memang sudah puluhan tahun merindukan perbaikan jalan ke desa mereka. 

 

Menanggapi penempatan anggaran ini, tokoh pemuda dari desa itu, Alex Zetro Siagian hanya berucap singkat. "Akhirnya kami merdeka," katanya singkat. 

 

Alex menegaskan bahwa sejak nomenklatur Desa Meranti Timur diterbitkan, inilah proyek pembangunan terbesar yang pernah mereka nikmati. "Sulit mencari jalan yang bagus di desa kami, ini adalah kerindukan seluruh masyarakat di desa ini," lanjut pria berusia 32 tahun ini. 

 

Menurut Alex, selama ini harga hasil tani dari desanya selalu di bawah harga pasar karena kondisi jalan yang selalu rusak parah. Terlebih mayoritas masyarakat di desa itu adalah petani kelapa sawit sejak tahun 1990. 

 

"Jika saya rata-ratakan, hasil sawit dari desa ini mencapai hingga 50 ton per hari sejak tahun 1990. Bahkan  sejak tahun 2010 sampai saat ini, hasil sawit dari desa ini sudah di atas 100 ton per hari. Selama ini harga sawit kami selalu lebih murah 30 rupiah karena kondisi jalan rusak," Alex melanjutkan. 

 

Dari hasil itu, Alex membeberkan perhitungan kerugian para petani sawit di desanya akibat kondisi jalan rusak. "Bayangkan kerugian kami 30 rupiah per kilogram. Dengan hasil 50 ton per hari, maka kami mengalami kerugian hingga setengah miliar per tahun. Kerugian ini berlangsung selama 32 tahun, artinya kerugian kami hanya karena kondisi jalan rusak sudah mencapai hingga 17 miliar lebih," katanya menyampaikan kerugian petani sawit di desanya. 

 

Dengan terwujudnya perbaikan jalan tersebut tahun 2024 ini, Alex Zetro Siagian menyampaikan terimakasih untuk pemerintah. 

 

"Tidak ada kata lain selain terimakasih. Saya yakin bukan hanya saya, tetapi seluruh masyarakat Desa Meranti Timur pasti menyampaikan hal yang sama," katanya. 

 

Dari pantauan di desa itu, jalan menuju Desa Meranti Timur harus melalui daerah Kabupaten Asahan. Terdapat sepanjang kurang lebih 5 kilometer jalan menuju desa ini tampak rusak dan kupak-kapik.(MC Toba)

Tinggalkan komentar