Apresiasi Bupati Toba Untuk Anak Muda yang Lestarikan Budaya
- Tuesday, 25 July 2023 - 00:00
Sekelompok Naposo bulung (kaum remaja) mengambil tempat, berbaris membentuk huruf L, di depan perempuan sedangkan laki-laki berdiri di belakang. Setiap anak muda itu berpakaian rapi, perempuan dengan kebaya sedangkan laki-laki mengenakan kemeja. Beberapa dari laki-laki itu ada juga yang memakai jas. Setiap mereka juga memakai ulos di pundak dan dililitkan di pinggang serta tak ketinggalan sor tali berupa hiasan dililitkan di kepala.
Salah seorang dari mereka, Ketua muda-mudi itu selanjutnya bertugas sebagai 'parhata' (pimpinan/juru bicara) bertugas membuka persembahan yang disebut Tortor Gondang Naposo.(Tarian Batak kaum remaja).
Kegiatan ini digelar oleh muda-mudi Desa Lumban Sitorus di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba pada Sabtu (22/7/2023) malam. Acara ini merupakan agenda rutin tahunan di desa itu.
Gondang Naposo adalah tradisi masyarakat suku batak. Tujuannya adalah sebagai wadah perkenalan, tegur sapa untuk mempererat silaturahmi antar anak muda. Dulu, Gondang Naposo bahkan menjadi media untuk mencari jodoh.
Acara Gondang Naposo dimulai dengan maminta tua ni gondang oleh ketua muda-mudi dan selanjutnya mereka manortor.
Dalam acara ini, muda-mudi dari desa tetangga juga diundang untuk ikut serta. Saat itulah para anak muda dari berbagai desa yang ikut saling berkenalan.
Saat ini tidak banyak lagi anak muda yang rutin menggelar acara gondang naposo setiap tahun, namun di Desa Lumban Sitorus, kegiatan ini masih menjadi agenda rutin setiap tahun.
Bupati Toba, Poltak Sitorus mengapresiasi anak muda di desa itu yang masih melestarikan budaya batak hingga kini. Sebagai bentuk apresiasinya, dirinya bahkan mengajak puluhan pimpinan perangkat daerah Kabupaten Toba, termasuk Sekretaris Daerah, Augus Sitorus menghadiri acara gondang na poso itu.
"Terimakasih untuk anak-anak muda di sini karena masih melestarikan budaya gondang naposo hingga kini. Dulu saat saya masih muda, saya juga sering mengikuti gondang naposo. Tapi di zaman saya, acara seperti ini menjadi ajang untuk mencari jodoh," jelas Bupati Toba, Poltak Sitorus di hadapan anak-anak muda dan orang tua yang hadir dalam acara itu.
Poltak Sitorus bercerita, pada masa mudanya ada istilah gondang baringin di dalam acara gondang naposo. Dalam gondang baringin, para lelaki akan membawa setangkai beringin sambil manortor dengan kaum perempuan. Pada kesempatan itulah lelaki akan memberikan setangkai beringin kepada perempuan yang disukainya, jika beringin itu diterima oleh perempuan, artinya perempuan itu setuju menjadi istrinya. Selanjutnya, orang tua dari naposo itu akan membicarakan pernikahan mereka.
"Jadi dulu jaman saya seperti itu. Kalau beringin itu diterima oleh perempuan, langsung berlanjut manukkun sinamot," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Poltak Sitorus juga berpesan kepada anak-anak muda di sana agar menjauhi narkoba dan kenakalan remaja, termasuk pelecehan seksual yang saat ini marak di Toba. Dirinya juga berbagi cerita tentang salah seorang anak tukang becak yang lulus dari SMA Unggul Del dan mendapat beasiswa di salah satu universitas ternama di Australia.
"Harus rajin belajar. Di Balige, ada alumni Del yang mendapat beasiswa di salah satu universitas terbaik di Australia," katanya memberi motivasi.
Usai menyampaikan sambutan, Poltak Sitorus bersama jajarannya kemudian maminta (meminta) gondang untuk manortor, sekaligus menyerahkan silua (oleh-oleh) dari Pemerintah Kabupaten Toba kepada anak-anak muda itu.
Turut hadir manortor Matias Sitorus dan Pianto Sitorus, keduanya pengurus
dari Parsibona (Pasadaan Sitorus dohot boruna) Indonesia Raya Jakarta dan Ketua Parsibona Kabupaten Toba, Audi Murphy O.Sitorus.
Poltak Sitorus sendiri juga ikut sebagai pengurus sebagai Ketua Bidang Pemuda di Parsibona Indonesia Raya (PIR) (MC Toba)
Tinggalkan komentar